Pernah nggak kamu ngerasa udah terlalu sering ngetik kode yang sama, sampai-sampai tangan kamu kayak udah autopilot sendiri?
Nah, itu gue beberapa waktu lalu sebelum akhirnya gue ketemu si penyelamat baru yang namanya Cursor AI Extension, alias “Copilot tapi vibes-nya GPT banget”.
Awalnya gue pikir ini cuma ekstensi VS Code biasa. Tapi ternyata… tidak, saudara-saudara!
Ini kayak punya partner kerja yang tahu isi kepala lo sebelum lo ngetik.
Dan cerita kali ini adalah kisah nyata gue programmer biasa yang menemukan cinta sejati… di baris kode.
Awal Mula: Dari Keputusasaan Copilot ke Penemuan Cursor AI
Jadi begini ceritanya.
Gue udah lama pakai GitHub Copilot, dan jujur aja itu udah kayak teman baik.
Dia bantu auto-complete kode gue, nyaranin snippet, bahkan kadang ngasih saran logika yang make sense.
Tapi lama-lama, gue mulai ngerasa... ada yang hilang.
Copilot tuh cerdas, tapi dingin.
Dia jarang mau ngobrol, dan kalau salah, yaudah dia diam aja.
Nggak ada penjelasan, nggak ada basa-basi, nggak ada candaan.
Sampai akhirnya, di salah satu forum Reddit gue baca seseorang bilang:
“Coba pakai Cursor AI. Itu kayak Copilot tapi powered by ChatGPT.”
Gue langsung install tanpa mikir panjang.
Dan sejak itu, hidup gue berubah (nggak lebay, beneran).
Pertama Kali Pakai Cursor AI: “Wah, Ini AI Kok Ngobrolnya Enak Banget!”
Begitu buka Cursor AI, gue langsung sadar ini beda.
Interface-nya mirip VS Code, tapi ada kolom kecil di samping buat ngobrol langsung dengan AI.
Bukan sekadar auto-complete, tapi beneran interactive chat kayak ChatGPT tapi langsung di dalam editor.
Waktu itu gue lagi coding aplikasi Flutter.
Ada bug nyebelin yang bikin tombol login nggak nyala (iya, masalah klasik itu lagi).
Biasanya gue harus bolak-balik antara browser (buat nanya ChatGPT) dan VS Code.
Tapi kali ini, gue cuma nulis di kolom kanan:
“Kenapa tombol login gue nggak aktif meskipun onPressed-nya udah diisi?”
Dan dalam hitungan detik, Cursor AI jawab panjang lebar:
“Coba periksa apakah
isLoadingatauisLoggedInmasih true. Bisa juga karenasetState()belum dipanggil setelah validasi form.”
Dia bahkan kasih contoh kode fix-nya.
Gue copas, jalan.
Gue bengong.
“Serius nih?!”
AI ini bukan cuma ngerti kode gue, tapi juga ngerti mood gue.
Dia jawab dengan gaya yang tenang, santai, tapi tetap teknikal.
ChatGPT di Dalam Editor = Kenyamanan Hakiki
Yang paling bikin jatuh cinta sama Cursor AI itu fitur inline chat-nya.
Kamu bisa blok kode tertentu, terus tekan Ctrl + K, dan langsung muncul jendela tanya-jawab kecil di samping.
Contohnya:
Gue blok fungsi 30 baris yang udah kayak mie instan kebanyakan bumbu, terus gue tulis:
“Bisa nggak fungsi ini disederhanakan tanpa ngubah logika?”
Dia jawab:
“Tentu! Kamu bisa pisahkan validasi dan proses utama ke dua fungsi terpisah. Berikut versi refactored-nya.”
Dan boom!
Langsung keluar versi clean, rapi, readable.
Kalau Copilot itu kayak teman yang langsung ngasih jawaban singkat,
Cursor AI itu kayak mentor sabar yang jelasin kenapa solusi itu bekerja.
Fitur-Fitur yang Bikin Cursor AI Layak Jadi “The Next Copilot”
Selama beberapa minggu gue pakai, ini beberapa fitur yang bikin Cursor AI susah banget buat ditinggalin:
1. AI Chat di Dalam Editor
Bisa ngobrol langsung tentang kode kamu, kayak ChatGPT tapi tanpa perlu alt-tab.
Dan yang keren: dia ngerti konteks dari file yang sedang kamu buka.
Jadi kamu bisa bilang,
“Bisa bantu jelaskan fungsi fetchData() di file ini?”
Dan dia langsung tahu fungsi mana yang dimaksud.
2. Refactor dan Explain Code
Kamu bisa klik kanan → Explain Code, dan AI-nya akan jelasin baris demi baris.
Kalimatnya jelas, manusiawi, dan nggak kayak dokumentasi robot.
Kadang malah kasih analogi lucu:
“Baris ini kayak satpam di depan gedung ngecek dulu sebelum ngijinin user masuk.”
3. Generate Code + Modify di Tempat
Misal kamu bilang:
“Buatkan fungsi untuk login pakai Supabase dengan validasi form.”
Langsung keluar kode siap pakai, plus dia nambah komentar biar kamu paham.
Dan kalau kamu bilang,
“Tambahkan error handling,”
dia nggak bikin ulang dari nol tapi mengedit bagian yang relevan aja.
Cerdas banget.
4. Mode Natural Language Editing
Ini bagian paling seru.
Kamu bisa tulis perintah kayak:
“Ubah semua print() jadi logger.info(), dan tambahkan waktu eksekusi di setiap fungsi.”
Cursor AI langsung ubah seluruh file kamu secara cerdas.
Tanpa regex, tanpa search & replace manual.
Gue yang biasanya paling males ngedit-ngedit jadi ketagihan.
Pengalaman Lucu: AI yang Ngerjain Gue Balik
Pernah suatu malam gue ngetes kemampuan humornya.
Gue ketik:
“Tolong tambahkan komentar kocak di setiap fungsi biar semangat ngoding.”
Hasilnya?
// Fungsi ini menyelamatkan dunia, satu data per waktu.
Future<void> fetchData() async {
// Semoga API-nya nggak ngambek hari ini.
final response = await http.get(Uri.parse(url));
}
Gue ngakak.
AI ini bukan cuma ngerti kode, tapi juga ngerti sarkasme programmer insomnia.
Cara Instalasi Cursor AI Extension (Langkah Cepat)
Kalau kamu udah nggak sabar nyoba, berikut langkah-langkahnya:
-
Buka website resmi: cursor.sh
-
Download sesuai sistem operasi kamu (Windows / macOS / Linux)
-
Install dan login pakai akun OpenAI atau GitHub
-
Buka proyek kamu — tampilannya mirip VS Code
-
Mulai ngobrol di sidebar atau tekan Ctrl + K
Udah gitu aja, nggak ada ritual aneh-aneh.
Langsung bisa coding bareng AI dalam 5 menit.
Cursor vs Copilot: Siapa yang Lebih Keren?
| Fitur | Copilot | Cursor AI |
|---|---|---|
| Auto-complete | ✅ | ✅ |
| Penjelasan kode | ❌ | ✅ |
| Chat interaktif | ❌ | ✅ |
| Refactor otomatis | ⚠️ Terbatas | ✅ Super fleksibel |
| Humor dan konteks | ❌ (dingin) | (hangat dan cerdas) |
| Integrasi ChatGPT | ❌ | ✅ Built-in |
Kesimpulan?
Copilot itu kayak asisten cepat,
tapi Cursor AI itu teman kerja yang ngerti kamu banget.
Tapi Tetap Ingat: AI = Asisten, Bukan Pengganti Otak
Setelah beberapa bulan pakai Cursor, gue sadar satu hal penting:
AI itu bukan pengganti pemikiran manusia.
Kadang saran AI memang keren, tapi nggak selalu benar.
Beberapa kali dia kasih solusi yang “kelihatannya bagus” tapi ternyata boros memori atau salah logika.
Jadi, tetep harus ngerti dulu konsep dasarnya.
AI bantu percepat bukan ambil alih.
Kamu tetap pilot-nya, AI cuma co-pilot (atau lebih tepatnya, teman ngoding yang cerewet tapi peduli ).
Dampak Nyata Setelah Pakai Cursor AI
Gue udah pakai Cursor sekitar 3 bulan sekarang, dan hasilnya:
-
Waktu debugging berkurang drastis
-
Pengetahuan tentang kode makin dalam karena AI suka jelasin alasannya
-
Stres karena error menurun 70% (angka subjektif tapi berasa banget)
-
Lebih produktif, tapi juga lebih santai
Bahkan, beberapa kali Cursor AI bantu gue nulis dokumentasi project.
Tinggal bilang:
“Jelaskan cara kerja fungsi X dalam gaya formal dokumentasi.”
Dan langsung keluar paragraf rapi, kayak ditulis technical writer profesional.
Bonus: Interaksi Aneh Tapi Nyata
Gue:
“Bisa bantu nulis test unit yang tidak membosankan?”
Cursor AI:
“Saya bisa bantu, tapi membosankan itu sifat alami testing. Ini versi yang efisien aja ya.”
Gue ngakak.
Dia self-aware, tapi tetap fokus.
Kadang gue merasa kayak lagi kerja bareng rekan manusia yang super cepat dan nggak baper.
Kesimpulan: Cursor AI = Masa Depan Produktivitas Ngoding
Kalau kamu programmer yang pengen:
-
Ngoding lebih cepat,
-
Belajar sambil jalan,
-
Dan butuh teman ngobrol yang ngerti error kamu lebih baik dari pacar kamu,
...maka Cursor AI Extension wajib banget kamu coba.
Dia bukan cuma alternatif Copilot —
dia adalah evolusi dari cara kita berinteraksi dengan kode.
Sekarang, tiap kali gue buka editor dan nulis baris pertama,
gue nggak lagi merasa sendirian.
Karena di sana, di sebelah kanan layar, ada AI yang siap bantu,
siap jelasin, dan siap bercanda kalau gue mulai frustasi.
Dan kadang, itu semua yang dibutuhkan programmer buat tetap waras.

No comments:
Post a Comment