Di dunia pemrograman, kondisional seperti polisi yang mengatur lalu lintas kode kita. Mereka memastikan bahwa hanya satu jalur yang diambil di antara banyak pilihan. Tapi, apakah kamu tahu bahwa if, elif, dan else juga bisa jadi lucu? Yuk, kita lihat bagaimana mereka bekerja!
1. If - Si Raja Pengambil Keputusan
Misalnya kamu punya pertanyaan besar: "Apakah aku lapar?" Jika kamu lapar, maka jawabannya jelas, kan? Kamu akan pergi makan.
if lapar:
print("Waktunya makan!")
Di sini, si Raja if
memutuskan, "Yup, kamu lapar, langsung makan!"
2. Elif - Si Penjaga Alternatif
Tapi, bagaimana kalau kamu tidak lapar, tapi merasa haus? Maka kamu harus bertanya lagi, "Apakah aku haus?"
elif haus:
print("Waktunya minum!")
Si elif ini adalah pengganti cadangan. Kalau if
tidak memenuhi syarat, maka elif siap tampil untuk memberikan alternatif.
3. Else - Si Penutup yang Santai
Nah, kalau kamu tidak lapar dan tidak haus, berarti kamu lagi nggak butuh apa-apa dong, kan? Nah, di sinilah peran else.
else:
print("Kayaknya tidur dulu deh.")
Si else datang di akhir dan berkata, "Oke, kalau nggak lapar dan nggak haus, ya tidur aja!"
4. Menggabungkan Semua
Jadi, kalau digabungkan, kode kita bakal terlihat seperti ini:
lapar = False
haus = True
if lapar:
print("Waktunya makan!")
elif haus:
print("Waktunya minum!")
else:
print("Kayaknya tidur dulu deh.")
Output:
Waktunya minum!
Kesimpulan:
- if itu seperti pengambil keputusan pertama yang membuat keputusan utama.
- elif siap memberikan solusi alternatif jika if tidak berlaku.
- else itu seperti teman yang santai dan mengatakan, "Ya sudah, kalau tidak ada yang cocok, kita tidur saja."
Jadi, jangan ragu untuk menggunakan if, elif, dan else dalam programmu untuk membuat keputusan yang cerdas… atau setidaknya keputusan yang lucu!
0 Comments